Mancing Nila di Riam Kanan
Sambil Makan Gangan Asam Tulangan
23 November 2013
TIM ‘Paunjunan Banua’, Sabtu (23/11), mulai kembali
melakukan pemancingan ikan Nila dan ikan Kalui (Gurami), di Waduk Riam Kanan
Kabupaten Banjar.
Tim Paunjunan Banua yang terdiri dari, H Dayat, H Wildan, H
Yusi, Yadi dan Johan, berangkat dari Banjarmasin menuju Waduk Riam Kanan, tepat
pukul 03.00 WITA, dengan menggunakan Ferosa yang dipegang Yadi, sebagai driver.
Tepat pukul 5.00 WITA, Tim Paunjunan Banua tiba di
pelabuhan Waduk Riam Kanan yang kini dalam kondisi surut.
Namun, sebelum berangkat menuju lokasi, tim juga
mempersiapkan bekal yang akan dibawa, di antaranya air mineral, beras, kopi,
dan sebagainya, termasuk makanan ringan. Namun, terlebih dahulu tim
melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim dengan mengerjakan Sholat
Subuh, sambil menungga kapal yang akan membawa kami untuk memancing.
Yang sangat spektakuler lagi, tim Paunjunan Banua, juga
menyiapkan kuliner untuk makan-makan di waduk Riam Kanan berupa Gangan Asam
Tulangan plus sambal yang dibuatkan oleh Hj Lili isteri H Wildan. ``Aku ini,
hanya mengolahkan aja, ikam makai yang nyamannya di sana rami-rami bamakanan,’’ ujar Hj Lili.
Sekitar kurang lebih satu setengah jam menuju lokasi,
sesampai di sana
tepatnya di kalaan, masing-masing tim langsung turun dari kapal menuju lokasi
yang tepat untuk memancing. Namun, sebelumnya tim juga mencari udang sabagai
umpan untuk memancing ikan Nila di tambah dengan kroto kecil sebagai hamburan
agar ikan tertarik, yang sudah dibeli di Banjarmasin.
Di lokasi pertama, seluruh Tim Paunjunan Banua, langsung
strike ikan Hadungan kecil, karena lokasi yang dituju dinilai kurang strategis
untuk ikan Nila, sehingga, seluruh tim sepakat untuk berpindah lokasi.
Di lokasi kedua itu, tim Paunjunan Banua langsung mencari
lokasi yang cocok dan banyak ikannya. Johan bersama H Wildan dan Yadi mengambil
posisi yang lebih jauh dari kapal, sedang H Dayat dan H Yusi hanya di dalam
kapal menunggu kemungkinan ada yang strike ikan Nila, ternyata di lokasi kedua
ini, juga tidak ada ikan nilanya, Sehingga diputuskan untuk berpindah lokasi.
Karena di lokasi kedua ini, tim juga mengalami kegagalan, karena ikan nila yang
dipancing hanya kecil dan sedikit ditambah ikan Hadungan kecil juga.
Setelah sampai di lokasi ketiga (masih dalam wilayah
Kalaan), seluruh tim langsung turun mencari tempat memancing yang lebih nyaman
dan banyak ikannya. Ternyata benar, strike ikan Nila mulai ramai, dimulai dari
H Wildan, H Yusi, Yadi dan Johan. ``Aku dapat ikan Kalau,’’ teriak Johan kepada
tim, yang langsung di datangi kawan-kawan lainnya.
Tapi aku dan H Wildan, hanya strike ikan Nila yang tidak
terlalu besar.
``Aku tadi strike ikan Nila jua, tapi lepas saat kuangkat,’’
ujar H Dayat.
``Bujur jua kah pian dapat ikan Nila,’’ timpal Yadi.
``Bujur ai, tadi sidin dapat ikan Nila, tapi lapas saat akan
diangkat, aku melihatnya,’’ jawab Johan.