MENCARI SENSASI SAMBARAN NILA
DI WADUK RIAM KANAN - KALSEL
TIM ‘Paunjunan Banua’, Sabtu (26/10), mulai kembali melakukan pemancingan ikan Nila dan ikan Kalui (Gurami), di Waduk Riam Kanan Kabupaten Banjar.
Tim Paunjunan Banua yang terdiri dari, H Dayat, H Wildan, H Yusi, Yadi dan Johan, berangkat dari Banjarmasin menuju Waduk Riam Kanan, tepat pukul 04.00 WITA, dengan menggunakan Ferosa yang dipegang Yadi, sebagai driver.
Di tengah perjalanan, Tim Paunjunan singgah di salah satu mushalla untuk menunaikan kewajiban sebagai muslim yakni shalat Subuh, karena waktu shalat Subuh sudah tiba.
Tepat pukul 5.30 WITA, Tim Paunjunan Banua tiba di pelabuhan Waduk Riam Kanan yang kini dalam kondisi surut.
Sedang kapal yang akan kami tumpangi adalah kapal milik Habib Kani.
Namun, sebelum berangkat menuju lokasi, Tim sarapan dulu dengan menu Nasi Bungkus Iwak Denden Minjangan (rusa) tim juga mempersiapkan bekal yang akan dibawa, di antaranya air mineral, beras, kopi, dan sebagainya, termasuk makanan ringan. Yang sangat spaktakuler saat itu, ternyata H Dayat, sudah menyiapkan sambal goreng ikan asin telang. ``Kita nanti di sana bersama-sama makan ikan asin ini, yang sudah saya buat sendiri,’’ ujarnya.
Sekitar kurang lebih satu jam menuju lokasi, sesampai di sana tepatnya di liang Naga, masing-masing tim langsung turun dari kapal menuju lokasi yang tepat untuk memancing.
Di lokasi pertama, seluruh Tim Paunjunan Banua, tidak satu pun yang strike ikan nila, karena lokasi yang ditunjukan oleh Habib Kani itu, dinilai kurang strategis untuk ikan Nila, sehingga, seluruh tim sepakat untuk berpindah lokasi.
Di lokasi kedua itu, tim Paunjunan Banua langsung mencari lokasi yang cocok dan banyak ikannya. Johan mengambil posisi yang lebih jauh dari kapal dan tim lainnya,
sedang H Dayat dan Yadi mengqambil posisi yang saling berdekatan.
Sementara H. Yusi dan H Wildan hanya memancing di dalam kapal.
Di lokasi kedua ini, tim juga mengalami kegagalan, karena ikan nila yang dipancing hanya kecil dan sedikit, maka diputuskan untuk pindah loaksi lagi. ``Mungpung masih belum siang sekali, kita bisa pindah mencari lokasi lagi,’’ ucap H Dayat, yang disetujui semua anggota tim.
Kemudian Habib Kani menghidupkan kapalnya, mencari lokasi ketiga.
Di dalam pencarian lokasi ketiga ini, Habib Kani sebagai pemilik kapal mulai curiga dengan keadaan kapalnya yang selalu penuh dengan air di dalam kapal. Setelah sampai di lokasi ketiga, seluruh tim langsung turun mencari tempat memancing yang lebih nyaman dan banyak ikannya.
Namun, beberapa saat setelah turun dari kapal, Habib Kani memanggil semua tim Paunjungan Banua, untuk menaikan kapalnya ke atas tebing, karena kapalnya sedang bocor dan perlu ditambal segera. ``Tadi sudah saya periksa, ternyata kapal ini bocor dan harus kita tambal dulu, tapi tolong bantu saya menaikan kapal ini ke tebing. Setelah itu, silakan memancing kembali,’’ pinta Habib Kani, seraya menambahkan, mudah-mudahan setelah ditambal, kapal ini dapat kita turun lagi bersama-sama ke air.
Setelah menaikan kapal ke tebing, tim pun kembali memancing di lokasi masing-masing, namun beberapa saat memancing Johan, berteriak memanggil seluruh anggota tim. ``Mari ke sini, di sini banyak ikannya, saya sudah banyak dapat,’’ kata Johan.
Mendengar panggilan itu, H Dayat, H Wildan dan Yadi, langsung ke lokasi yang ditunjukan Johan, hanya saya yang berdiam sejenak di loaksi yang ada, karena di lokasi itu juga ada ikannya.
``Saya strike nila,’’ kata H Wildan.
``Kami juga strike,’’ sambung Yadi dan Johan.
Hanya H Dayat yang tidak ada teriakan strikenya, ternyata beliau belum juga mendapatkan ikan di lokasi tersebut.
Melihat kondisi seperti itu, saya pun langsung menuju lokasi teman-teman memancing tadi, dan sayapun berhasil strike ikan nila yang lebih besar.
``Kenapa lah, umpan sama, wadahnya sama, tapi hanya pa Dayat yang belum strike banyak,’’ timpal Yadi.
Karena waktu shalat Dhuhur sudah tim, masing-masing anggota tim mencari tempat menunaikan kewajibannya, sambil menunggu kapal yang sedang diperbaiki dan makan siang.
Usai shalat, Johan diperintahkan H Dayat untuk memasak nasi
dan Yusi juga Yadi mengambil inisiatif membersihkan ikan yang diperoleh untuk digoreng,
setelah semuanya masak kemudian semua anggota makan bersama termasuk pemilik kapal Habib Kani, karena kapalnya juga sudah selesai ditambal. ``Setelah makan, kita langsung menurunkan kapal ini ke air, dan kita cari lagi lokasi yang banyak ikannya,’’ ajak Kani.
Usai menurunkan kapal, tim pun langsung naik kapal untuk menuju lokasi baru.
Di lokasi yang baru ini, ternyata ikannya kurang banyak diperoleh semua tim dan langsung mencari lokasi yang lain lagi.
Di lokasi yang satu ini, ternyata ikannya cukup banyak dan besar-besar, karena setelah beberapa saat saya member hamburan untuk memancing datangnya ikan, joranku langsung strike dan mendapat ikan nila yang cukup besar hingga beberapa ekor yang aku dapatkan, begitu juga dengan anggota tim lainnya, tapi hanya H Dayat yang tidak dapat ikan di lokasi tersebut, sehingga ia terus mengajak tim untuk pulang.
Karena waktu sudah menunjukan pukul 17.30 WITA, akhirnya semua tim pulang yang sebelumnya, membersihkan diri dengan mandi.Tepat pukul 18.00 WITA, kapal pun tiba di pelabuhan, dan seluruh tim turun dari kapal untuk pulang kembali menuju Banjarmasin.
Dalam perjalanan pulang, Yadi berkomentar, bahwa kalau melihat hasil yang diperoleh dalam memancing hari itu, sudah dapat dibayangkan. ``Juaranya H Yusi, juara dua Johan, kalau juara tiga dan empat antara saya dan H Wiladan,’’ kata Yadi.
``Karena kita jumlahnya berlima, jadi pa Dayat juara kelimalah,’’ sahut Johan.
``Biar ja, asal dapat iwak juga,’’ tangkis H Dayat. (hyusi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar